Pesan Moral dari Film Batman vs Superman: Dawn Of Justice

“Batman versus Superman: Dawn Of Justice itu kayak Dian Sastro sama Raisa,

....biasa aja.” – Downy, anak nonton yang sebenarnya nggak nonton-nonton amat.


Itu yang gue rasakan ketika dua jam tiga puluh menit duduk sambil menahan pipis di tengah gelapnya bioskop. Biasanya, kalau kebelet pipis di tengah berjalannya film, kita pasti akan tahan-tahan karena takut ketinggalan film-nya. Begitu juga halnya ketika nonton Batman vs Superman ini, alur yang menurut gue sangat pelan membuat gue terus menunggu-nunggu adegan klimaks – berantemnya Clark Kent sama Bruce Wayne.

Daripada kena kencing batu, akhirnya gue lari keluar dari bioskop dan bergegas menuju toilet, meninggalkan tas dan gebetan yang nggak gebetan-gebetan amat di kursi nontonnya. Karena takut ketinggalan adegan krusial, di dalam toilet gue berusaha pipis sederas-derasnya dan sebanyak-banyaknya. Mungkin jatah pipis dua hari, udah gue habisin hari itu di toilet. Uhh, setelah pipis yang sangat banyak, gue seperti nggak punya apa-apa lagi di hidup ini..

Jadi, buat kamu yang besok mau nonton, usahakan kamu sudah pipis sebelum masuk ke bioskop. Atau kalau bisa, kamu puasa 24 jam sebelum nonton. Trust me, it works.

Berlarilah kembali gue ke dalam bioskop sambil berharap nggak ketinggalan momen apapun atau aksi laga apapun. Begitu gue masuk dan duduk kembali, lah anjis.. ternyata film yang diputar masih belum memasuki aksi laga atau benang merah lainnya. Padahal, film sudah berlangsung satu jam dua puluh menit. “Lah, tau gitu abis pipis gue main futsal dulu..” Bisik gue dalam hati.

Pesan moral yang gue dapat, film Batman vs Superman ini adalah film yang bisa kamu tonton sambil mengerjakan banyak aktivitas. Kamu bisa nonton film ini di bioskop sambil ngerjain skripsi, sambil nonton Divergent: Allegiant, atau kamu juga bisa nonton sambil demo menuntut taksi online agar ditutup. Pokoknya, nggak akan menyita waktu luang kamu..

Selain bisa kamu sambi nonton film yang lain, gue juga sampai bisa menemukan pesan moral lain di tengah gelapnya ruangan bioskop.

Berikut tiga makna hidup yang bisa kita ambil setelah nonton film Batman vs Superman..
 
Ribut-ribut antara anak pengusaha dengan anak setengah dewa.



======


KESEDERHANAAN

Kesederhanaan di sini bukanlah seperti makan di bintang lima tapi check-in Path-nya di kaki lima. Bukan. Sebab, anak Path cenderung melakukan sebaliknya. Pokoknya bukan. Kesederhanaan di sini adalah bahwa tiada yang benar-benar rumit di dunia ini. Nothing is complicated under the sun. Sebenarnya, setiap hal di hidup ini adalah sederhana, namun seringkali sudut pandang kita merumitkan segalanya.

Ini terjadi ketika gue kuliah dan mulai mengajukan judul skripsi. Teman-teman gue selalu berhasil meyakinkan gue bahwa ngerjain skripsi itu sangat sulit dan sangat menyakitkan. Teman-teman gue selalu berhasil meyakinkan gue dengan coret-coretan merah di setiap halaman draft skripsinya.

Jiper?

Oh tentu saja.

Namun, setelah gue lalui, skripsi, menurut gue, bukanlah hal yang rumit. Biasa aja. Begitu disidang, gue juga biasa aja. Gue kira bakal dibantai seperti cerita teman-teman gue. Apa yang gue takutkan nggak pernah terjadi. Nggak serumit seperti yang gue bayangkan. Semuanya adalah hal yang sederhana.

Begitu juga alur cerita dalam Batman vs Superman yang sangat hype, jual-beli kekuatan, dan tentunya pertarungan antara Bussinesman versus Demigod. Ini tuh sederhana banget. Batman, Bruce Wayne, stay di Gotham, dan Superman, Clark Joseph Kent, berdomisili di Metropolis. Gue kira jarak kedua kota itu jauh, ternyata... kayak Pondok Indah – Senayan.

Ini tuh cuma ribut-ribut anak nongkrong Pondok Indah sama anak nongkrong Senayan.

Anjis.

Dan, alur ceritanya, yang durasinya dua jam tiga puluh menit itu, sudah bisa kamu tebak di menit ke lima puluh atau satu jam. Dan perlu kamu ketahui, alasan di balik ribut-ribut antara mereka juga sederhana. Bruce, Clark, dan Lex Luthor itu berantem cuma gara-gara ceng-cengan nama ortu.

Katanya sohib, tapi dicengin nama ortu kok mukul.

Sederhana banget kan..




FONDASI DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN

Setelah dua jam tiga puluh menit berlalu di dalam bioskop, menurut kamu, apa yang gue pikirkan? Adegan-adegan baku hantam antara Batman yang gendut bersama baju barunya, dengan Superman yang udah ngancurin gedung sana-sini, loncat sana-sini, tapi mukanya masih putih bersih kayak cowok di iklan sabun muka? Cuci muka di mana dia..

Nggak sama sekali.

Yang gue pikirin malah mantan dan gebetan-gebetan gue yang datang dan pergi juga terlewatkan begitu saja. Adegan ribut-ribut antara Bruce dengan Wayne dan adegan baikannya, sangat menyentuh hati gue.

Apa yang mereka berdua lakukan, sejatinya adalah kunci membangun rumah tangga pacaran yang langgeng. Mereka berdua memberi pesan tersirat tentang membangun fondasi rumah tangga.

Setelah ribut-ribut akibat ceng-cengan nama ortu, Bruce dan Clark itu baikannya berkelas banget. Nggak drama sama sekali. Yang tadinya pukul-pukulan, tombak-tombakkan, tiba-tiba baikan gitu aja.

TIBA-TIBA BAIKAN GITU AJA.


Ini reaksi gue ketika lagi asik nikmatin gebuk-gebukan antara Batman dengan Superman, terus tiba-tiba mereka baikan gitu aja.


Dan mereka berdua langsung kompak layaknya bro yang sudah belasan tahun bersama. Langsung kompak kayak nggak pernah terjadi apa-apa.

Jadi, kalau kamu punya pacar, berantem adalah hal yang wajar. Alasannya pun bisa sangat sederhana dan sering nggak masuk akal. Tapi, jangan lupa baikan. Peluk-pelukan dan bobok bareng lagi kayak nggak pernah terjadi apa-apa.

Gimana nggak langgeng tu..

Khanmain.



THE STRANGER’S LOVE

Berhenti mencari adalah cara lain untuk menemukan. Ini juga yang terjadi pada gue soal urusan cinta. Gue mencari ke sana ke mari, berlayar ke samudra sana ke samudra sini, hanya untuk mencari mencari tempat berlabuh. Banyak ombak tinggi di laut lepas, tidak jarang juga kapal gue karam. Gue patah hati.

Ketika kapal gue karam, ketika gue memutuskan untuk istirahat, untuk sejenak berhenti mencari, di sanalah gue menemukan.

Sebuah cinta yang asing, yang muncul tiba-tiba, kayak Wonder Woman. Nggak banyak ngomong, nggak banyak drama, langsung turun ke tempat kejadian perkara, membantu Batman yang perlu kita tanyakan fungsinya apa.

Gal Gadot, yang kalau gue analisa, masih satu darah dengan Clan Latjuba, memberikan display yang aduhai di tengah gede-gedean otot antar Bruce dengan Clark.

Kemunculan Gal Gadot yang tiba-tiba, membuat gue jatuh cinta.

Sampai tulisan ini selesai gue buat dan berhasil membuat kamu membuang waktu untuk membacanya, gue masih nggak bisa lupain paha Gal Gadot. 

Begitulah cinta yang tak direncanakan dan datang tiba-tiba, deritanya tiada akhir.

Mungkin, Gal Gadot perlu bermain penuh di sekuelnya sendiri, entah di Wonder Woman, atau di AADG – Ada Apa Dengan Gadot.





=======

Overall, menurut gue, film Batman vs Superman adalah film superhero yang layak kamu tonton, tapi biasa aja. Buat gue, terlalu lama di introduction, dan minim di laga utama. Perbedaan kekuatan yang cukup kontras antar kedua superhero ini bisa jadi salah satunya. Ini bisa jadi akan terjadi juga antara Capt. Rogers versus Tony Stark di sekuel terbaru Marvel, Civil War.

Kita semua sebenarnya udah tau dari awal siapa yang lebih jago.

Yang nggak kita tau, kenapa Gal Gadot bisa sangat cantik memakai atribut Wonder Woman..

Ah, Gadot..




Share:

2 Komentar

  1. Itu batman ngikutin kolornya diluar kek superman. mereka ribut kolornya ketuker*udah gitu dang

    BalasHapus
  2. Rebutan kulit ayam goreng KFC. Itu penyebab mereka berantem, bang.

    BalasHapus