4 Hal Semenjak Main Twitter Yang Terus Menjadi Misteri


Sore itu menjadi sore yang paling hectic di bulan Juni, banyak hal yang terjadi di kehidupan dan gue nggak pernah ngerti kenapa itu bisa terjadi. Ini semua gara-gara Twitter. Semenjak dua tahun lalu mengenal Twitter, gue jadi semakin punya banyak pertanyaan. Banyak hal di Twitter yang terjadi gitu aja tanpa sempat gue pahami. Sambil mengernyitkan dahi, gue nyalain shower, duduk meringkuk.

Setiap rintik shower yang jatuh, mengiringi jutaan pertanyaan yang ada di dalam kepala.

Ritual malam.

====


1. Bagaimana cara @terselubung ngumpulin berita?



Siapa sih yang nggak kenal akun @terselubung di Twitter? Gue rasa nggak ada, walau pun nggak follow, minimal pasti ngerti akun berita yang satu ini. Bedanya dengan akun berita lain, @terselubung ini menyajikan informasi yang ngga biasa. Awalnya gue nggak merasa curious dengan akun ini, sampai akhirnya malam itu, tepatnya malam minggu, gue habiskan di depan laptop membaca blog-nya. Sialnya, aktivitas membaca blog @terselubung ini gue lanjutkan pada malam minggu berikutnya, berikutnya, dan malam minggu berikutnya dan malam minggu yang akan datang.

Sungguh kampret sekali.

Selain isi blog-nya yang nggak biasa, si kampret @terselubung ini bisa posting lebih dari 20 artikel informasi di blog-nya dalam sehari. Dia dapat beritanya dari mana aja? Kalaupun harus googling dulu untuk tiap artikel, dia bisa menghabiskan pantatnya di depan laptop hanya untuk mencari informasi di tiap beritanya. In the other words, dia bakal jomblo abadi. Tidak akan sempat mengenal lawan jenis.
Oke, dia bisa saja menyuruh orang untuk melakukan aktivitas itu, tapi butuh berapa orang?

Lalu, ide-ide beritanya di dapat dari mana?

Gue pernah nanya-nanya sama orang yang juga aktif banget di twitter, dia tau banyak hal. Katanya, orang yang ada di balik akun @terselubung ini memang fenomenal. Selain fenomenal, dia ini misterius. Cuma orang-orang di dekatnya yang tau seperti apa wajah di balik topeng itu.

Semua masih menjadi misteri.


2. Siapa orang pertama yang memprakarsai terjadinya salprom pada fenomena selebtwit?

Mungkin di antara kamu-kamu ini, pasti pernah punya pertanyaan, kenapa ada akun Twitter biasa, ngetwitnya nggak ada yang spesial dari akun-akun lain, dia bukan artis, bukan public figure, tapi di-follow banyak orang? Ya, mereka diberi label selebtwit. Walau gue udah sering bahas tentang selebtwit ini di postingan-postingan sebelumnya, gue tetep punya pertanyaan besar di kepala.

Salprom, atau saling promot, adalah sebuah jurus ampuh yang dimiliki para selebtwit, yaitu dengan mengenalkan sebuah akun kepada follower, dan menganjurkan para follower untuk follow akun itu. Aktivitas itu juga dikenal dengan Follow Friday. Hipotesis awal gue, kalau kita punya teman seorang selebtwit, cepat atau lambat kita akan menjadi seperti itu. Ini mungkin jawaban dari pertanyaan, “Apakah untuk menjadi selebtwit harus punya teman seorang selebtwit?”

Contohnya adalah @zarryhendrik – penyiar radio yang juga merangkap sebagai juri twitpic bidadari-bidadari di timeline, yang ternyata juga mengenal seorang lelaki kocak dan bewokan bernama Arfi, yang mulai merintis dunia standup comedy, yang ada di balik akun @gagalman. Zarry berdomisili di bekasi, sedang Arfi tumbuh dan berkembang di Medan. Logikanya, mereka ini bertemu di timeline. Karena saling merasa cocok dengan twit, mereka memutuskan untuk mengenal lebih jauh. Gue juga temukan bahwa akun yang di-follow Zarry, kebanyakan adalah orang yang juga di-follow oleh Arfi. Begitu juga dengan orang yang nge-follow Zarry, mayoritas juga nge-follow Arfi.

Apakah terjadi salprom di antara mereka?

Dengan salprom ini, seorang selebtwit akan terkait atau familiar with dengan akun selebtwit lain.

Seorang selebtwit berkontribusi besar pada kemunculan selebtwit-selebtwit lain.

Kalau semua selebtwit di Indonesia memiliki linkage dengan selebtwit lain karena budaya salprom ini, lantas siapa yang pertama kali melakukan salprom?

Langit tak mendengar.

Semua masih menjadi misteri.


3. Apakah di dunia nyata @adelladellaide se-saru twitnya?

Agak sesek ya, Del..


Walau ada banyak orang bilang, “Don’t judge people by their tweets”, tapi pengalaman-pengalaman gue bercerita lain. Pernah di postingan “Pepatah yang seharusnya direvisi”, gue ceritakan salah satu teman gue yang kerjaannya ngeluh, maki-maki orang, dan ngegalau di twitter, ternyata di kehidupan nyatanya nggak jauh beda. Selain teman gue itu, sebenarnya masih banyak lagi kejadian-kejadian their tweets happen in their real life, tapi luput gue ceritakan.

Pernah juga gue baca di yahoo, tentang sistem penerimaan kerja yang ada di luar negeri. Katanya, sebuah perusahaan melakukan seleksi penerimaan karyawan baru dengan menganalisa aktivitas jejaring sosial calon pekerja. Kalau di FB atau Twitter orang itu suka memaki dan ngomongin kejelekan orang, orang itu akan ditolak oleh perusahaan itu.

Jika disimpulkan, sesuatu yang rutin dilakukan, akan menjadi sebuah kebiasaan. Bisa karena biasa.

Iya, @adelladellaide, seorang cewek yang melejit di timeline dengan gaya ngetwit sarunya, sering membuat gue bertanya-tanya. Walau @adelladellaide ini twitnya saru, dia ini nggak difollow karena mamerin tetek atau selangkangan, nggak seperti akun-akun yang ngejar follower dengan mamerin dua hal itu.

Dia difollow murni karena twitnya.

Kenapa harus Adel yang gue pertanyakan? Karena Adel mengingatkan gue pada seorang cewek yang juga ngetwit saru, dan di dunia nyatanya, dia ini.. Behhhh. Akrab dengan dunia malam, akrab juga dengan alat-alat kontrasepsi. Dan tentu aja akrab dengan yang namanya, nggg.. enjot-enjotan di kamar.

Satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menjadi temannya di dunia nyata. Mengenalnya tidak sekedar dari twitnya.

Tapi sebelum itu, semuanya masih menjadi misteri.



4. Bagaimana @poconggg memulai karirnya lewat Twitter?

Hae..

Siapa yang nggak kenal si Arief – orang yang ada di belakang akun @poconggg di Twitter. Setan kampret ini melejit ketika ada seseorang yang berhasil membokar identitasnya ke media luas. Setelah identitasnya terbongkar, bukannya malah terpuruk, Arief justru makin melejit sampai ke stasiun televisi swasta dan menerbitkan buku yang nggak kalah kampretnya, yang hanya selang beberapa hari dari tanggal terbit, buku itu difilmkan ke layar lebar. Tapi bukan itu. Gue nggak mempertanyakan kesuksesannya, yang gue pertanyakan adalah, bagaimana Arief memulai semuanya ini.

Kita semua tahu, Arief nggak nge-follow siapapun. Dia berjalan from stalk to stalk. Kalaupun dia punya akun alter cuma untuk follow orang, tetep aja ribet. Ini adalah pertayaan terbesar gue setelah mengenal Twitter, bagaimana Arief memulainya?

Kita semua juga tau, seseorang nge-follow suatu akun karena twitnya, atau minimal dia udah kenal dengan orang itu. Tapi ini nggak berlaku buat @poconnggg yang hadir di Twitter secara anonymous. Siapa yang kenal sama si Arief kalau doi dateng dengan nama @poconggg?

Satu-satunya cara adalah, dengan melihat twitnya. Seperti yang udah kita tau juga, Arief ini emang ngetwitnya nggak biasa. Twitnya lugu-lugu kampret gimana gitu. Itu juga yang bikin cara ngetwitnya ini menginspirasi banyak pengguna twitter yang lain. Kalau pun karena twitnya yang kampret, dia tetep harus punya seseorang yang minimal udah dikenal di Twitter, dan ngenalin @poconggg ke permukaan.

Gue tau @poconggg saat follower-nya udah lebih dari 1,5 juta dan jumlah tweetnya udah nyaris 20 ribu. Gue menemukannya saat udah famous. Deddy Corbuzier di Hitam putih-nya pernah nanya ke Arief, “Kenapa sih orang-orang nge-follow elu, Cong?”, dan si Arief ngejawab, “Ya jangan tanya ke gue, tanya ke mereka dong.” sambil main-mainin kain kafannya.

Nanya ke Arief kenapa @poconggg bisa terkenal, nggak akan pernah menjawab rasa penasaran. Dia mungkin terlalu kampret untuk menjawabnya.

Kamu penasaran nggak?

Satu-satunya cara untuk menjawab rasa penasaran adalah ngeliat tweet-tweet pertama @poconggg. Sayangnya, kalau nge-scroll timeline @poconggg pakai henfon sampai ke twitnya yang paling pertama, nggak akan bisa. Begitu juga ketika lewat web Twitter, maksimal cuma 10 ribu, sedangkan @poconggg ngetwitnya udah lebih dari 20 ribu.

Satu-satunya cara lain adalah, nge-download twitter archive-nya @poconggg. Dan sayang sekali, yang bisa melakukannya cuma si Arief Muhammad.

Kalau udah ngeliat twitnya dari pertama, kita akan mengerti kenapa @poconggg bisa sekampret itu.

Tapi sebelum itu terjadi, semua ini masih menjadi misteri..


====

“Woy, lu ngapain Don lama banget di dalem!! Gantian woy, gue kebelet berak nih, kampret!!” Sobirin gedor-gedor pintu dari luar.

Gue kaget. Gue matiin showernya, bangkit dari pojokan dengan banyak hal yang tidak sempat terjawab. “Iye, iye bentar lagi, Sob!”

Gue keringkan badan, dan rambut. Membuka pintu, di depan pintu udah ada Sobirin dengan muka nahan beraknya. “Kampret lo Don, ngapain lu lama banget di dalem!!” “Biasa, Sob, ritual sore hari.” Bales gue.

“Lah, lo mandi pake baju? Kenapa baju sama celana lo basah semua?!”

“Gue nggak mandi, Sob. Ini sebuah Ritual.”

“Ah elah, lo minjem kamar mandi tiap sore di kamar gue cuma buat galau?!!”

“Bi-bisa gue jelasin, Sob..”

“Ah, minggir, gue kebelet, Setan.”

Sobirin menutup pintu. Gue bergegas ke kamar sendiri buat ganti baju. Mungkin, banyak pertanyaan untuk setiap hal di dunia ini dan di Twitter, better left unanswered.

Itu 4 hal semenjak main twitter yang sampai sekarang gue nggak paham.

Kalau kamu punya hal lain yang pengin banget dikepo, komen aja di box eaa.

daaaa








Share:

1 Komentar