Sore
itu menjadi sore yang paling hectic
di bulan Juni, banyak hal yang terjadi di kehidupan dan gue nggak pernah ngerti
kenapa itu bisa terjadi. Ini semua gara-gara Twitter. Semenjak dua tahun lalu
mengenal Twitter, gue jadi semakin punya banyak pertanyaan. Banyak hal di Twitter
yang terjadi gitu aja tanpa sempat gue pahami. Sambil mengernyitkan dahi, gue
nyalain shower, duduk meringkuk.
Setiap
rintik shower yang jatuh, mengiringi jutaan pertanyaan yang ada di dalam
kepala.
Ritual malam. |
====
Siapa sih yang nggak kenal akun
@terselubung di Twitter? Gue rasa nggak ada, walau pun nggak follow, minimal
pasti ngerti akun berita yang satu ini. Bedanya dengan akun berita lain,
@terselubung ini menyajikan informasi yang ngga biasa. Awalnya gue nggak merasa
curious dengan akun ini, sampai
akhirnya malam itu, tepatnya malam minggu, gue habiskan di depan laptop membaca
blog-nya. Sialnya, aktivitas membaca blog @terselubung ini gue lanjutkan pada
malam minggu berikutnya, berikutnya, dan malam minggu berikutnya dan malam
minggu yang akan datang.
Sungguh
kampret sekali.
Selain isi blog-nya yang nggak biasa, si
kampret @terselubung ini bisa posting
lebih dari 20 artikel informasi di blog-nya dalam sehari. Dia dapat beritanya
dari mana aja? Kalaupun harus googling
dulu untuk tiap artikel, dia bisa menghabiskan pantatnya di depan laptop hanya
untuk mencari informasi di tiap beritanya. In
the other words, dia bakal jomblo abadi. Tidak akan sempat mengenal lawan
jenis.
Oke,
dia bisa saja menyuruh orang untuk melakukan aktivitas itu, tapi butuh berapa
orang?
Lalu,
ide-ide beritanya di dapat dari mana?
Gue pernah nanya-nanya sama orang yang
juga aktif banget di twitter, dia tau banyak hal. Katanya, orang yang ada di
balik akun @terselubung ini memang fenomenal. Selain fenomenal, dia ini
misterius. Cuma orang-orang di dekatnya yang tau seperti apa wajah di balik
topeng itu.
Semua
masih menjadi misteri.
2.
Siapa orang pertama yang memprakarsai terjadinya salprom pada fenomena selebtwit?
Mungkin di antara kamu-kamu ini, pasti
pernah punya pertanyaan, kenapa ada akun Twitter biasa, ngetwitnya nggak ada
yang spesial dari akun-akun lain, dia bukan artis, bukan public figure, tapi di-follow banyak orang? Ya, mereka diberi label
selebtwit. Walau gue udah sering
bahas tentang selebtwit ini di postingan-postingan sebelumnya, gue tetep punya
pertanyaan besar di kepala.
Salprom, atau saling promot, adalah
sebuah jurus ampuh yang dimiliki para selebtwit, yaitu dengan mengenalkan
sebuah akun kepada follower, dan menganjurkan para follower untuk follow akun
itu. Aktivitas itu juga dikenal dengan Follow
Friday. Hipotesis awal gue, kalau kita punya teman seorang selebtwit, cepat
atau lambat kita akan menjadi seperti itu. Ini mungkin jawaban dari pertanyaan,
“Apakah untuk menjadi selebtwit harus punya teman seorang selebtwit?”
Contohnya adalah @zarryhendrik – penyiar
radio yang juga merangkap sebagai juri twitpic
bidadari-bidadari di timeline, yang ternyata
juga mengenal seorang lelaki kocak dan bewokan bernama Arfi, yang mulai
merintis dunia standup comedy, yang
ada di balik akun @gagalman. Zarry berdomisili di bekasi, sedang Arfi tumbuh
dan berkembang di Medan. Logikanya, mereka ini bertemu di timeline. Karena
saling merasa cocok dengan twit, mereka memutuskan untuk mengenal lebih jauh.
Gue juga temukan bahwa akun yang di-follow Zarry, kebanyakan adalah orang yang
juga di-follow oleh Arfi. Begitu juga dengan orang yang nge-follow Zarry,
mayoritas juga nge-follow Arfi.
Apakah
terjadi salprom di antara mereka?
Dengan
salprom ini, seorang selebtwit akan terkait atau familiar with dengan akun selebtwit lain.
Seorang
selebtwit berkontribusi besar pada kemunculan selebtwit-selebtwit lain.
Kalau
semua selebtwit di Indonesia memiliki linkage
dengan selebtwit lain karena budaya salprom ini, lantas siapa yang pertama kali
melakukan salprom?
Langit
tak mendengar.
Semua
masih menjadi misteri.
3. Apakah di dunia nyata
@adelladellaide se-saru twitnya?
Agak sesek ya, Del.. |
Walau ada banyak orang bilang, “Don’t judge people by their tweets”,
tapi pengalaman-pengalaman gue bercerita lain. Pernah di postingan “Pepatah
yang seharusnya direvisi”, gue ceritakan salah satu teman gue yang kerjaannya
ngeluh, maki-maki orang, dan ngegalau di twitter, ternyata di kehidupan
nyatanya nggak jauh beda. Selain teman gue itu, sebenarnya masih banyak lagi kejadian-kejadian
their tweets happen in their real life,
tapi luput gue ceritakan.
Pernah juga gue baca di yahoo, tentang
sistem penerimaan kerja yang ada di luar negeri. Katanya, sebuah perusahaan melakukan
seleksi penerimaan karyawan baru dengan menganalisa aktivitas jejaring sosial
calon pekerja. Kalau di FB atau Twitter orang itu suka memaki dan ngomongin
kejelekan orang, orang itu akan ditolak oleh perusahaan itu.
Jika disimpulkan, sesuatu yang rutin dilakukan,
akan menjadi sebuah kebiasaan. Bisa karena biasa.
Iya, @adelladellaide, seorang cewek yang
melejit di timeline dengan gaya ngetwit sarunya, sering membuat gue
bertanya-tanya. Walau @adelladellaide ini twitnya saru, dia ini nggak difollow
karena mamerin tetek atau selangkangan, nggak seperti akun-akun yang ngejar
follower dengan mamerin dua hal itu.
Dia
difollow murni karena twitnya.
Kenapa harus Adel yang gue pertanyakan?
Karena Adel mengingatkan gue pada seorang cewek yang juga ngetwit saru, dan di
dunia nyatanya, dia ini.. Behhhh. Akrab dengan dunia malam, akrab juga dengan
alat-alat kontrasepsi. Dan tentu aja akrab dengan yang namanya, nggg.. enjot-enjotan di kamar.
Satu-satunya cara untuk menjawab
pertanyaan ini adalah dengan menjadi temannya di dunia nyata. Mengenalnya tidak
sekedar dari twitnya.
Tapi
sebelum itu, semuanya masih menjadi misteri.
4.
Bagaimana @poconggg memulai karirnya lewat Twitter?
Hae.. |
Siapa yang nggak kenal si Arief – orang yang
ada di belakang akun @poconggg di Twitter. Setan kampret ini melejit ketika ada
seseorang yang berhasil membokar identitasnya ke media luas. Setelah
identitasnya terbongkar, bukannya malah terpuruk, Arief justru makin melejit
sampai ke stasiun televisi swasta dan menerbitkan buku yang nggak kalah
kampretnya, yang hanya selang beberapa hari dari tanggal terbit, buku itu difilmkan
ke layar lebar. Tapi bukan itu. Gue nggak mempertanyakan kesuksesannya, yang
gue pertanyakan adalah, bagaimana Arief memulai semuanya ini.
Kita semua tahu, Arief nggak nge-follow
siapapun. Dia berjalan from stalk to
stalk. Kalaupun dia punya akun alter cuma untuk follow orang, tetep aja
ribet. Ini adalah pertayaan terbesar gue setelah mengenal Twitter, bagaimana
Arief memulainya?
Kita semua juga tau, seseorang
nge-follow suatu akun karena twitnya, atau minimal dia udah kenal dengan orang
itu. Tapi ini nggak berlaku buat @poconnggg yang hadir di Twitter secara anonymous. Siapa yang kenal sama si
Arief kalau doi dateng dengan nama @poconggg?
Satu-satunya cara adalah, dengan melihat
twitnya. Seperti yang udah kita tau juga, Arief ini emang ngetwitnya nggak
biasa. Twitnya lugu-lugu kampret gimana gitu. Itu juga yang bikin cara
ngetwitnya ini menginspirasi banyak pengguna twitter yang lain. Kalau pun
karena twitnya yang kampret, dia tetep harus punya seseorang yang minimal udah
dikenal di Twitter, dan ngenalin @poconggg ke permukaan.
Gue tau @poconggg saat follower-nya udah
lebih dari 1,5 juta dan jumlah tweetnya udah nyaris 20 ribu. Gue menemukannya
saat udah famous. Deddy Corbuzier di Hitam putih-nya pernah nanya ke Arief, “Kenapa
sih orang-orang nge-follow elu, Cong?”, dan si Arief ngejawab, “Ya jangan tanya
ke gue, tanya ke mereka dong.” sambil main-mainin kain kafannya.
Nanya ke Arief kenapa @poconggg bisa
terkenal, nggak akan pernah menjawab rasa penasaran. Dia mungkin
terlalu kampret untuk menjawabnya.
Kamu
penasaran nggak?
Satu-satunya cara untuk menjawab rasa
penasaran adalah ngeliat tweet-tweet pertama @poconggg. Sayangnya, kalau
nge-scroll timeline @poconggg pakai henfon sampai ke twitnya yang paling
pertama, nggak akan bisa. Begitu juga ketika lewat web Twitter, maksimal cuma 10
ribu, sedangkan @poconggg ngetwitnya udah lebih dari 20 ribu.
Satu-satunya cara lain adalah, nge-download
twitter archive-nya @poconggg. Dan sayang sekali, yang bisa melakukannya cuma si
Arief Muhammad.
Kalau
udah ngeliat twitnya dari pertama, kita akan mengerti kenapa @poconggg bisa sekampret itu.
Tapi
sebelum itu terjadi, semua ini masih menjadi misteri..
====
“Woy, lu ngapain Don lama banget di
dalem!! Gantian woy, gue kebelet berak nih, kampret!!” Sobirin gedor-gedor
pintu dari luar.
Gue
kaget. Gue matiin showernya, bangkit dari pojokan dengan banyak hal yang tidak
sempat terjawab. “Iye, iye bentar lagi, Sob!”
Gue
keringkan badan, dan rambut. Membuka pintu, di depan pintu udah ada Sobirin
dengan muka nahan beraknya. “Kampret lo Don, ngapain lu lama banget di dalem!!”
“Biasa, Sob, ritual sore hari.” Bales gue.
“Lah,
lo mandi pake baju? Kenapa baju sama celana lo basah semua?!”
“Gue
nggak mandi, Sob. Ini sebuah Ritual.”
“Ah
elah, lo minjem kamar mandi tiap sore di kamar gue cuma buat galau?!!”
“Bi-bisa
gue jelasin, Sob..”
“Ah,
minggir, gue kebelet, Setan.”
Sobirin
menutup pintu. Gue bergegas ke kamar sendiri buat ganti baju. Mungkin, banyak
pertanyaan untuk setiap hal di dunia ini dan di Twitter, better left unanswered.
Itu 4 hal semenjak main twitter yang sampai sekarang gue nggak paham.
Kalau kamu punya hal lain yang pengin banget dikepo, komen aja di box eaa.
daaaa
Wrote by Don Juan