Kenapa logo Playboy itu kelinci? |
Tiada
yang paling menyentak sanubari dalam
hidup gue sejauh timeline memandang,
selain dikatain jomblo sama follovers. Beberapa yang sopan ngatain gue single,
sedikit yang nggak sopan berteriak dengan lantang, “JOMBLO LO!”, dan sebagian besar yang cukup tegas, dengan bangganya
berteriak menggunakan toa masjid, “JOMBLO
LO, NJIR!”
Hancur
sudah reputasi ini.
Bagaimana
mungkin gue yang mengusung tema Playboy di akun Twitter, dimana kalian tau
sendiri lah kalo Playboy itu kan bergelimang wanita, tapi gue nyata-nyatanya
dirajam, dihujam, dan dihujani kata “jomblo” di tab mention.
Hatiku
terluka menganga.
Yang
gue nggak habis pikir, darimana kalian tau kalau gue single/jomblo/pria yang
digantung tanpa kepastian, hah?! Darimana, hah?! Iya, iya, gue emang sering malem mingguan dengan
maraton DVD yang udah mati-matian gue kumpulin dari seminggu sebelumnya.
Iya,iya, gue emang sering candle light
dinner berdua bareng banyangan gue. Iya, iya, beberapa musim terakhir, cuma
guling yang paling ngerti gue, dia satu-satunya yang pasrah kalo gue peluk gitu
aja.
DIMANA
LETAK KEJOMBLOAN GUE, HAH?!
*garuk-garuk
tanah*
Oke-oke,
kalian harus tau, jomblo adalah playboy yang tertunda.
===
Sebelum
menyakiti perasaan gue lebih jauh, kalian udah ngerti belum apa makna playboy
itu sendiri?
Nyaris
seluruh jawaban yang masuk, kira-kira dua miliaran mention gitu, ngejawab kalo
playboy adalah cowok yang suka mainin wanita. Berpindah dengan mudahnya dari
satu hati ke hati yang lain tanpa khawatir menyakiti pihak yang ditinggalkan. Yang
paling serius dan histeris dalam menjawab adalah dari pihak cewek. Mereka entah
curhat entah melampiaskan kekesalan, secara singkat, padat, dan jelas
menggambarkan playboy dengan hanya satu kata,
BAJINGAN.
BEJAT.
Oke,ternyata
jadi dua kata deng.
Ya,
mereka nggak salah. Semuanya benar karena itu pendapat mereka. Tapi juga ada
sedikit yang kurang. Playboy dibentuk dari kata “play” dan kata “boy” yang
artinya “Lelaki yang bermain”. Dalam KBBG, Kamus Besar Bahasa Ganteng, “Lelaki yang
bermain” dapat dijelaskan secara panjang dan lebar banget menjadi berikut.
“Playboy itu sebuah
seni. Seni mengolah rasa, emosi, gejolak, kecamuk, dan air mata kedalam sebuah
aksi. Playboy itu seniman perasaan. Playboy belajar semua hal tentang cinta dari
wanita, ya, playboy adalah pemuja wanita. Jadi segala yang tercurah, tertuang,
dan terukir di hati playboy adalah wanita. Bukan berarti playboy dengan
mudahnya berpindah ke sana kemari dari satu hati ke hati yang lain, tapi mereka
terlatih untuk move on lebih cepat dari lelaki biasanya. Bukannya playboy suka
memainkan perasaan wanita, tapi playboy memang punya seni untuk membuat wanita
tersenyum, tertawa, sedih, dan bahkan berlinangan air mata di sekali kesempatan..”
#ngelestingkatdewa
Sebenernya,
ini bukanlah sebuah upaya ngeles atau upaya menyelamatkan diri dari image jelek
playboy. Ini adalah sebuah upaya untuk mengalihkan perhatian kalian kalau
playboy itu nggak jelek-jelek amat, lah. Jadi sebenernya, inti dari kalimat gue
ini sih bagaimana caranya postingan ini jadi panjang dan lebar. Gitu.
Ngerti
kan.
Banyak
yang bilang katanya playboy itu Bajingan. Padahal playboy kan dulunya memulai
dari Bujangan.
Banyak
yang bilang katanya playboy itu tukang tikung. Padahal playboy kan cuma
menyelamatkan cewek yang jelas-jelas udah nggak bahagia sama pacarnya.
Banyak
yang bilang katanya playboy itu suka mainin perasaan wanita. Padahal playboy
kan cuma ingin menghibur hati cewek yang tengah tercakar-cakar oleh
ketidakpastian.
Banyak
yang bilang katanya playboy itu cuma jual tampang. Ini kelewat menyakitkan.
Padahal tampang playboy kan pas-pasan. Pas gantengnya, pas rasanya.
Banyak
yang bilang katanya playboy itu bejat. Sakitnya nggak bisa diungkapkan dengan
kata-kata.
Bagaimana
mungkin..
===
Mungkin
yang harus digaris bawahi di sini adalah kata ‘Bejat’. Oke, ‘Bajingan’ juga
perlu digaris bawahi sepertinya. Banyak dari cewek yang mendefinisi kata
tersebut karna luapan emosi sesaat. Bejat di sini diidentifikasi seperti lelaki
yang kurang ajar, mesum, suka mainin cewek gitu aja. As the same manner, juga terjadi pada kata ‘Bajingan’. Bajingan terinterpretasi
sebagai lelaki yang begitu mudahnya pindah ke lain hati, fake hope giver, dan penuh dengan janji manis. Ya, di benak
sebagian cewek, janji manis akan menjadi pahit pada waktunya.
Girls,
semua cowok emang gitu, emang bejat, emang bajingan. Makanya gue nggak mau
pacaran sama cowok.
Pernah
gue nemuin kasus, di mana ada cowok yang terlahir dengan kegantengan yang nggak
masuk akal, pandai, senyumannya mengiris kalbu wanita, kaya hati dan kaya materi.
Sifatnya, pembawaannya, dan apa yang dia miliki, semuanya menyenangkan perasaan
banyak cewek. Suatu hari, cewek-cewek yang tidak sengaja dekat dan disenangkan
perasaanya itu mulai gusar dengan status yang dibuat oleh cowok tersebut.
Kedekatan yang dibuatnya, dianggap cewek-cewek itu sebuah upaya pedekate.
Semakin dekat, dekat dan dekat, akhirnya satu per satu cewek itu mulai
mempertanyakan kejelasan statusnya.
Tapi takdir berkata lain, cowok itu
sebenernya nggak pernah berniat mendekati atau bahkan memacari cewek-cewek itu.
Kedekatan yang dibuatnya bahkan nggak dia sadari. Dia menganggap cewek-cewek
tadi hanya sebatas teman, dan begitu seterusnya ketika cewek-cewek dari negara lain
ketemu sama itu cowok. Di akhir cerita, cewek-cewek tersebut ditemukan galau
berjamaah di status BBM dan Twitter.
Dari
cerita di atas, gue menemukan bahwa kata ‘bejat’ dan ‘bajingan’ tidak melulu
berasal dari cowok. Kata-kata tersebut adalah anggapan yang diberikan oleh
cewek pada cowok yang nggak ngerti kode-kode cewek. Cowok ini niatnya hanya
bermaksud berteman saja, dan memang karakternya menyenangkan. Namun
interpretasi cewek-cewek di sini adalah sebuah upaya pendekatan. Seketika,
cowok yang nggak sengaja nge-PHP-in cewek-cewek tersebut, pun dilabeli sebagai cowok bajingan atau cowok
yang nggak bener.
Ini
juga sering terjadi pada kasus PhP (Pemberi harapan Palsu) atau PhD (Pemberi
harapan Doang). Kalau gebetanmu gelarnya PhD, harus hati-hati. Ini terjadi di
dosen pembimbing skripsi gue yang gelarnya PhD. Waktu itu gue mau konsultasi
tentang judul skripsi. Sedari pagi beliau udah gue SMS dan udah gue telponin
untuk minta ketemuan. Dia pun mengiyakan permintaan gue. Gue pun menitikkan air
mata bahagia dan tak kuasa menahan haru.
Namun di detik-detik akhir menjelang
pertemuan, sebuah polemik terjadi. Dia batalin pertemuan secara sepihak via SMS
dikarenakan alasan cuaca yang tidak mendukung penerbangan. Setelah itu flight
gue delay 14 jam. Akhir cerita, gue pun hancur berkeping-keping menjadi butiran
debu. Imbasnya, skripsi gue terbengkalai di pertigaan jalan. Dia benar-benar
PhD, Pemberi harapan Doang.
Nah,
kasus PhP dan PhD ini juga kerap terjadi di kasus percintaan. Galau yang
dibuatnya pun nggak tanggung-tanggung.
Bahkan ini adalah salah satu topik yang paling enak dijadikan selebtwit sebagai ajang penggalauan
massal. Ya, PhP hinggapnya cuma sebentar, namun sakit hatinya bersarang cukup
lama. Ya, PhP itu kek Nastar, di saat Lebaran kehadirannya begitu melimpah,
namun setelah itu hilang entah kemana.
Kejadian-kejadian
di atas adalah contoh bajingan via PhP. Dia di branding pemberi harapan palsu oleh cewek-cewek yang gusar tak
berkepastian hubungan. Tapi kalau dilihat dari sisi lainnya, PhP itu terjadi
bukan hanya karena ada kesempatan, tapi juga terjadi karena ada geer berlebih
dari pihak ceweknya.
===
Mungkin
tak perlu bersusah payah menjadi playboy untuk bisa di branding bajingan, cukup menjadi cowok yang susah dilupakan, itu
sudah bajingan.
Bajingan
itu bikin ceweknya jealous sama cewek lain. Playboy itu bikin cewek lain
jealous sama ceweknya.
Bajingan
itu selalu mencari perhatian. Playboy itu selalu memberi pengertian.
Bajingan
itu pandai dalam berbicara. Playboy itu hebat dalam mendengar.
Bajingan
itu menyeka air mata kekasih pakai tissue. Playboy menyeka air mata kekasih
langsung dengan jemarinya.
Bajingan
itu mencintai jutaan wanita dengan satu cara. Playboy itu mencintai satu wanita
dengan jutaan cara.
Bajingan
itu mencintai 99 wanita lainnya ketika ada 1 wanita setia padanya. Playboy itu
mencintai 1 wanita ketika ada 99 wanita lain mengejar-ngejar dirinya.
Girls,
Playboy is not bajingan at all.
Girls,
Playboy is gentleman in disguise.
#runrunsmall ~
Wrote by Don Juan