Hey 2016, Kamu Kompor Gas!
Gue
bahkan nggak pernah bikin resolusi di awal tahun yang akan dibahas di
penghujung tahun. Mungkin selain ritual agama, ritual membahas resolusi awal
tahun adalah ritual yang wajib banget untuk dilakukan oleh nyaris setiap orang.
Gue
punya tujuan atau goal di
masing-masing setiap tahun. Tapi bukan seperti resolusi orang lain yang tidak
akan jauh dari target menikah, target membeli barang yang tentunya karena
harganya tidak affordable sehingga
harus direncanakan plan dan strategi bagaimana cara mencapainya jauh-jauh hari
sebelumnya, target akan kurus atau atletis yang pada akhirnya malah dimasukkan
kembali ke daftar wishlist tahun
berikutnya, atau bahkan target mainstream
yang jauh dari kata spesifik: “Tahun
depan saya harus sukses.”
Gue
nggak punya resolusi-resolusi di atas.
TARGET APA RESOLUSI, NIH?
Gue
selalu punya sebuah target di setiap tahunnya yang malah makin jauh dari kata
spesifik namun terdengar filosofis dan sufistik, sekaligus menjawab semua
keresahan beserta kekhawatiran di kepala gue,
“Tahun ini gue harus lebih lucu
dari tahun kemarin.”
Lucu
aja gitu kalau gue naik jabatan dalam pekerjaan di tahun ini. Lucu aja gitu
kalau ternyata gue berhasil nikahin dia tahun ini. digit. Lucu aja gitu kalau
tahun ini aku udah meluk kamu dari belakang, nyium pundak kamu, nyium pipi
kamu, pas kamu lagi masak di dapur.
Semoga tahun 2017 agama kita udah sama, yaa.. |
Ah,
bukan..
Buat
gue, hidup ini hanyalah perihal menunda kesedihan. Gue menundanya dengan
berbahagia. Senyum, tawa, dan keriangan gue hari ini hanya semata-mata untuk
menunda sedih di esok hari. Itulah mengapa gue harus lebih lucu dari tahun
kemarin, agar gue lebih mudah untuk tertawa, agar lebih banyak orang yang
tersenyum dan tertawa di sekitar gue, (yang sesuai dengan prinsip sederhana di hidup
ini: Jika kau tidak bisa mewarnai hidup
orang lain, jangan malah kau pudarkan warna aslinya. Setidaknya, jika kau ragu
untuk bisa membahagiakannya, mulailah dari memunculkan senyum di wajahnya).
Dan tentunya agar gue makin hebat dalam menunda kesedihan, yang nyatanya selalu
datang lebih sering daripada kebahagiaan.
Buat
gue, resolusi-resolusi di atas hanyalah potongan-potongan kecil, hanyalah hasil
yang bahkan semua orang bisa dapat jika keseharian diisi dengan berbahagia. Gue
selalu yakin bahwa hal-hal besar di hidup ini dibangun dari wajah yang sudah
siap untuk senyum. Proses berbahagia tersebut gue tempuh dengan cara menjadi
lucu, setidaknya buat gue sendiri. Gue adalah stand-up comedian bagi diri gue sendiri. Menjadi lucu adalah bahan
bakar untuk terus bisa menunda kesedihan yang seringkali justru menjadi biang
keladi dari kegagalan gue di hidup ini.
Selalu
ada cara paling sederhana untuk menunda kesedihan: menjadi lucu.
Kita
bisa menertawai banyak hal, bersenda gurau untuk hal apapun, tensi menurun, dan
tidak ada tendensi untuk melukai perasaan orang lain.
Kamu
boleh bilang “TSADEEEEST” dalam hati
kok.
Mau
muntah juga boleh.
Mau
bilang “Halah prekk.” Juga boleh.
Mau
ngatain gue kayak tukang duku juga boleh.
Boleh
banget.
Yawlaa..
========
“Jadi
sebenernya lu mau ngobrolin apa sih, Don?”
Iya-iya
kamu ndak sabar banget sih.
Sebenernya,
tiap tahun itu gue cuma nungguin hal-hal yang lucu, tentunya terlepas dari hubungan kita yang lucu loh.. udah deket tapi
tidak kunjung bersama.. Eh, maksudnya gini, tunggu, aku bisa jelasin.
Jadi
gini, gue selalu nunggu hal-hal lucu yang akan terjadi di hidup gue, terutama
di 2016 ini. Kalau mau sedikit di-flashback,
sosial media di tahun 2016 telah menyajikan kita banyak bit komedi. Beberapa di
antaranya masih nyangkut di kepala gue bahkan terngiang-ngiang di telinga
kalian.
BIT
KOMEDI TERGARING 2016
· Polisi ganteng yang disinyalir dapat
meningkatkan standar para perempuan dalam mencari pasangan hidup.
· Kasus hap Saiful Jamil yang barang buktinya adalah kerak air liur di
batang sosis korban.
· Kasus sidang Jessica yang kayaknya akan
diangkat ke layar bioskop: Sidang Jessica Reborn.
· Kasus Drama Kiswinar dengan motivator
kondang yang tidak lain dan tidaklah bukan, bokapnya sendiri.
· Drama Awkarin yang putus dari cowok yang
punya bargain position tinggi, yang lulus kompetensi untuk menerapkan sistem sekali pake buang untuk urusan cewek, yang ya sudah kita samarkan saja
namanya, Gaga.
· Drama yang lagi-lagi menambah
pundi-pundi kekayaan Awkarin, yang kali ini berduet lagu rap namun lebih
terdengar seperti gejala ayan menahun, dengan cowok rapper berwajah slip gaji
UMR, yang nampaknya kalau lewat di komplek gue akan dipanggil, “Somay di plastik tiga rebu, bang” yang
haibat betul dalam melantunkan segala barang perabotan rumah tangga seperti
gunting batagor, lampu taman, gayung martabak, singlet bapak, dan bedak
harumsari ibu, menjadi satu lirik panjang yang dinyanyikan secara cepat dan
spontan tapi malah lebih terlihat seperti kemasukan makhlus halus pas uji
nyali, yang belakangan dia sebut.. free-sex style.
Kurang religius apa cobak, ini sajadah aja sampe dibawa main ke tongkrongan. |
· Kemudian, ada yang nyaris gue anggap
sebagai bit terbaik yaitu, aksi nonton bokep akbar dan live di jalanan
menggunakan media videotron selama nyaris dua jam penuh, yang ditutup dengan aksi
heroik tokoh masyarakat, yaitu memberanikan diri membedah tiang videotron guna
mematikan paksa tayangan bermutu tersebut.
Khanmaen..
Belum
gue selesai ketawa ngakak untuk aksi nobar bokep paling berani 2016 itu, gue
harus kembali diserang tawa oleh bit-bit
keren berupa aksi bela agama, yang diteruskan aksi boikot stasiun tivi, boikot
produsen roti tawar berbagai varian, sampai boikot air putih bermutu tinggi
yang harganya bisa buat nyicil motor sebulan, yang kemudian harus ditebus
dengan sidang blasphemy gubernur
minoritas kita semua.
Gue
udah mau nangis, mau mati ketawa.
Hey
2016, kamu kompor gas!
======
DOWNY
SELAMA 2016 KAYAK GIMANA, YHA?
Kalau
ditanya bagaimana keseluruhan di tahun 2016, mungkin buat gue, tahun 2016
adalah the beginning yang kesekian
kalinya. Haha! Kok bisa? Ya, ini
disebabkan ketidaklucuan gue di tahun
2015 yang harus gue bayar lagi di tahun 2016. Tahun 2015 adalah tahun yang
paling bikin gue nge-drop, paling ancur, dan lebih banyak kesedihan daripada
canda tawanya. Untuk itulah kenapa gue sebut tahun 2016 adalah the beginning. Gue mau kembali ke fitrah.
Bangkit sekali Leader MLM selalu bilang, “Hidup
tidak dilihat seberapa banyak kamu jatuh, hidup ini dibangun dari seberapa
banyak kamu bisa bangkit sekali lagi.”
Ternyata
nggak sia-sia gue dideketin cewek cakep, terus malah diajak ke seminar MLM.
KARIRNYA GIMANA, MAS?
Bulan
Maret 2016 kemarin gue baru pindah kerjaan. Suasana baru, kerjaan baru, dan
tantangannya juga baru. Yang lebih peliknya lagi, kerjaan gue juga harus
ditempuh dengan pendidikannya yang digelar di dalamnya selama setahun. Singkat
kata, gue kerja dari hari Senin sampai Sabtu.
Dan
ini akan terlihat sangat jomlo di mata masyarakat sekitar.
Gimana
ini..
Yah,
didoakan saja supaya Mas Downy bisa meraup pundi-pundi kekayaan yang berlimpah
supaya bisa macarin cewek embem kayak Nabila Syakieb, atau paling tidak dengan
kekayaan berlimpah, jadi tidak perlu merasakan pahit getirnya ditinggal sama
cewek pas lagi sayang-sayangnya.
KISAH ASMARANYA GIMANA, MAS?
Nggak
bisa nanya yang lain aja, ya?
Di
pertengahan tahun 2015, gue putus sama pacar. Untungnya, selang dua bulan bulan
berikutnya, kegalauan gue terobati, gue udah jadian lagi sama yang baru, dan
nggak kalah embem. Namun sialnya, di bulan Februari 2016, pacar gue dinikahin
sama mantannya. Usia pacaran gue nggak sampai delapan bulan.
Lah.
Ini
begimana ceritanya, dah.
Ya,
intinya, pacar gue itu memang lebih tua satu tahun dari gue. Dan menurut keluarganya, yang
juga menurut pandangan orang-orang Indonesia, kalau cewek udah di usia 26
sampai 28 dan belum nikah, maka dianggap sebagai blunder besar dalam hidup. Usut
punya usut, daripada nunggu gue yang menurut dia nggak punya kepastian mau
nikahin, ya udah mantan gue memutuskan untuk nikah sama mantannya.
Mantan
yang udah putus dan nggak kontek-kontekan selama dua tahun.
Mungkin,
tipe mantan kayak ginilah yang disebut,
mantan kompor gas. Mantan yang udah lama nggak ketemu, tapi sekalinya ketemu malah ngajak kawin. Bener-bener nggak sopan..
Pikiran
polos gue berkata, ah yaudahlah ya, toh pacar gue ini kan tulang punggung di
keluarganya, masih punya tanggungan sana-sini yang harus dibiayain. Untuk
itulah dia butuh dinikahin sama cowok yang lebih mapan dari gue. Sampai di situ
gue ngerti. Nikah nggak semudah yang orang lain bilang.
Tapi
kenyataannya nggak gitu.
Cowok
yang nikahin pacar gue itu, ternyata nggak lebih baik kondisi finasialnya dari
gue. Utangnya banyak, bahkan dia punya utang roko di warung ucok yang udah
nunggak tiga bulan. Kalau dilihat dari segi muka, dia lebih mirip helm uji
nyali. Entah apalah ni yang dicari sama
pacar gue.
Jadi alasan pacar gue nikah ya…. ya karena
pengin nikah aja.
Udah.
Gue
hanya bisa mendoakan dari jauh supaya dia bisa langgeng dengan suaminya. Nggak
ada ribut-ribut ketika pacaran sama gue. Mungkin hanya itu yang bisa gue
lakukan, sebab cuma mendoakan yang dapat dilakukan tanpa harus memiliki..
Tapi
overall, gue udah selesai dengan itu. Tahun 2016 jadi tahun yang untuk ke
sekian kalinya jadi tahun bangkit sekali lagi, khususnya buat kisah asmara.
HARAPAN DI 2017 GIMANA NI, MAS?
Harapan
gue di tahun 2017 adalah supaya orang-orang nggak bikin resolusi di tahun 2017.
Haha!
Ya
harapan gue, semoga gue bisa lebih lucu dari tahun 2016. Kalau gue bisa lebih
lucu, tentunya gue bakal nge-blog terus. Akan selalu ada cerita dan unpopular opinion yang bisa gue ceritain
di sini walaupun nggak ada yang baca. Haha!
Dengan
menjadi lebih lucu, akan mengarahkan gue supaya bisa nulis naskah baru supaya
bisa gue kirim ke penerbit untuk ke
sekian kalinya. Dengan menjadi lebih lucu, semoga penerbit kasian dan iba sama
gue, akhirnya naskah gue diterima. Haha!
Dengan
menjadi lebih lucu, akan membawa gue pada senyumannya, dan canda tawanya.
Mereka bilang bahwa untuk bisa membuatmu jatuh cinta, aku harus membuatmu
tersenyum. Namun, saat kau tersenyum, aku yang jatuh cinta. Yha~
Semoga
di tahun 2017 gue bisa menemukan perempuan yang hanya dengan menatap wajahnya,
membuat gue berkata dalam hati, “Saya sampai pada tujuan”. Semoga di tahun 2017
gue bisa menemukan perempuan yang hanya dengan membelai rambutnya, membuat gue
bergumam, “Kayakya gue udah siap nih dipanggil, Daddy”. Semoga di tahun 2017 gue menemukan perempuan yang hanya
dengan memegang erat jemarinya, membuat gue berbisik dalam hati, “Lah anjir ini ngapa jempol semua”. Semoga di
tahun 2017 gue bisa menemukan perempuan yang kalau gue ajak ke kaepci, terus
gue ambil kulit kaepci-nya, dia pasrah aja. She
is the one!
Ah,
bukan.
Ya,
pokoknya gitu deh.
Terakhir
dari gue,
Semoga
di tahun depan, kita bisa mengulang tahun ini, lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya.
Hey 2017, salaman dulu.
Tags:
Filosofi kacang
1 Komentar
ane tunggu tulisan baru di blog lu bang dan jangan bosan2 berkarya
BalasHapus