Mitos-mitos Cinta


Ngomongin cinta, kita nggak jarang ngebawa-bawa mitos di dalamnya. Percaya nggak percaya, mitos-mitos tentang cinta itu bahkan sering dijadiin patokan. Dulu ibu gue pernah bilang kalau nyapu lantai rumah itu harus bersih. Kalau nggak bersih, nanti istri gue bisa bewokan.

Pfftt..

Seketika itu juga gue ngebayangin bewok istri gue mirip bewok Ruben Onsu. Begitu dia buka baju, bulu dadanya rindang kek Rhido Rhoma. Gue yakin banget, ceweknya Rhido Rhoma kalau siang-siang kepanasan, pasti dia berteduh di bulu dada Rhido Rhoma. Pasti.

Semenjak itu  gue memutuskan untuk pensiun menyapu lantai rumah.

Semoga ibu gue nggak marah dan nggak menyangka kalau gue anak durhaka. Gue belum siap jika harus dikutuk menjadi batu kali.

Cerita absurd gue di atas adalah salah satu contoh mitos yang bahkan sudah melekat dan dianggap mempengaruhi dunia percintaan. (walau sampai hari ini gue belum mampu menemukan korelasi antara menyapu lantai dengan kemungkinan bewok yang tumbuh).

Setelah gue cukup lama merenung di sudut kamar dan tiduran memandangi langit malam di parkiran indomaret, gue akan sedikit membeberkan mitos-mitos cinta dan apakah itu perlu dipercaya apa nggak.

So, this is Mitos-mitos cinta..

#MITOS 1. SETIAP ORANG PASTI PUNYA SOULMATE DI HIDUPNYA.

Mungkin gue, atau salah satu dari kalian yang secara terpaksa membaca blog gue, pernah merasakan ada seseorang yang begitu dekat. Begitu akrab. Bahkan akrabnya mengalahkan keakraban kamu dengan blackberry-mu. Kamu merasa dia selalu ada untukmu, dia begitu pengertian akan dirimu, dia cakep, sosok dia memenuhi seluruh kriteria pasangan hidup impian, ya pokoknya dia sempurna deh.

Pernah merasakan?

Tapi sayangnya, dia itu pacar orang, dia itu kakak sepupu sendiri, atau bahkan dia kakak ketemu gede, atau suami/istri orang?

Pupus harapan..

Boleh sih meyakini adanya soulmate, tapi nggak berarti kita bela-belain nunggu jodoh yang tepat. Menunggu jodoh yang tepat dan sempurna itu seperti menunggu air laut yang asin menjadi tawar dengan sendirinya. Ya, nggak mungkin. Nggak ada satupun pasangan yang cocok seratus persen. Justru ketidakcocokkan-lah yang bisa menyatukan. Jadi nggak perlu nunggu jodoh yang tepat. Keburu tua, ntar.. jodoh yang tepat itu ditemukan dari waktu yang dihabiskan  bersama dengan melalui banyak cobaaan, rintangan, dan kebahagiaan.


#MITOS 2. OBAT PATAH HATI ADALAH PUNYA PACAR BARU.

Ya, ini memang pro-kontra. Playboy sering melakukan hal di atas. Bisa betul, bisa salah. Patah hati itu sebuah luka. Jika beruntung, pacar baru yang hinggap di hatimu itu bisa menjahit luka menganga di hatimu. Jika tidak?

Berbicara patah hati atau move on, itu semua perihal keikhlasan. Bagaimana mungkin hati yang belum sanggup ikhlas dicoba untuk menampung cinta yang baru? Gue sering melakukannya, dan saat itu juga gue baru saja melakukan sebuah “Pelarian”. Hati gue yang “sakit” malah “menyakiti” pemilik hati lain.

Ini ni yang bisa ngerusak hubungan. Tubuh di pelukan yang baru, hati masih tertinggal di genggaman yang lama.

Berpikir jernihlah, jika punya pacar baru nggak bisa menyembuhkan patah hatimu, temui aku. Semuanya bisa berawal dari sana.

Aku obat hatimu..

#prett



#MITOS 3. ROMANTIS DAN HARMONIS ITU NGGAK PERNAH BERANTEM.

Sebagai satu-satunya playboy yang nggak mainin wanita tapi mainin twitter, gue langsung mengharamkan mitos di atas. Gue menemukan beberapa kasus dimana fight save relationship. Karna pertengkaran yang membuat kita mengutarakan apa yang tak sanggup diutarakan.

Pertanyaan mendasar, Romantis itu apa?

Ada sedih, isak tangis, senyum, dan gelak tawa melebur di tengah kebersamaan kita. – kusebut itu dengan romantis.



#MITOS 4. CINTA ITU BUTUH PENGORBANAN.

Kalau nggak kebanyakan nonton film dimana ada Elang yang bisa ditunggangi, nggak kebanyakan nonton FTV, dan nggak suka mendramatisir sesuatu, rasanya “Cinta butuh pengorbanan” nggak akan ada di pikiran kita. Beneran.. cungguh.

Apakah orang tua kita mencintai kita dengan BERKORBAN? Rasanya, nggak. Gue yakin mereka nggak pernah merasa berkorban untuk mencintai kita. Mereka akan menyebutnya sebagai naluri.

Ya! Orang tua kita mencintai kita karena naluri mereka sendiri. Naluri mereka yang membuat mereka begitu sayang dengan anak-anaknya.

Begitu juga dengan cinta yang lagi anget-angetnya kita obrolin. Terinspirasi dari wejangan  Don Sujiwo Tejo,
“Jika kau merasa berkorban, di saat itulah kau kehilangan arti cinta sesungguhnya.”



#MITOS 5. JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA.

Percaya?

Kadang, itu terlihat seperti nafsu pada pandangan pertama.

Ada hal yang tak bisa diliat mata, namun dengan mudah dirasakan hati.

Jatuh cinta adalah sebuah kecelakaan. Ketika hati kita saling bertabrakan, celakanya aku menikmatinya.

Buat gue, entah kalian, jatuh cinta pada pandangan pertama adalah sebuah nafsu. Bagaimana caranya ngejudge cinta dengan hanya mengecup cover, tanpa memahami isi yang di dalamnya?

Buat gue, entah kalian, jatuh cinta pada pandangan pertama adalah sebuah hinaan. Kamu terlalu indah untuk dijatuhi cinta hanya pada pandangan pertama. Aku yakin bisa jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama, kedua, ketiga, dan..
(--,)



#MITOS 6. JARAK ITU MEMISAHKAN.

Baru aja kemarin gue angkat mitos ini di “Sesuatu yang membentang di antara kita”.  Hubungan yang dibangun dengan komitmen dan konsistensi nggak hanya diukur dari intensitas bertemu. Tapi juga harus diuji dengan adanya jarak. Jarak ini nantinya yang akan menjadi salah satu bahan uji komitmen yang kamu telah janjikan dengannya. Jadi siapa bilang jarak itu memisahkan?



sebenarnya mitosnya masih banyak, berhubung gue nulis ini di sabtu malem dan gue harus nge-date dengannya, gue nggak bisa lama-lama nulis ini. Oke, sampai jumpa di sabtu malem lainnya.

ciaoo..






From Don Juan @ThePlayboyID





Share:

1 Komentar