Kiamat kecil
Ketika
kita membangun suatu hubungan, entah dengan pacar sendiri entah dengan pacar
orang lain, semuanya bakal mengalami fase-fase pertengkaran. Itulah kenapa ada
sang hitam tercipta bila putih yang kita harapkan..
Eh tunggu
bentar.
Emang
ada yang suka ketika kita harus bertengkar? Emang ada yang berharap sebuah
pertengkaran? Nggak ada. Tapi ketika kita udah mengalaminya, kita tau untuk apa
diciptakannya sebuah pertengkaran..
“Fight saves relationship. Because it breaks
the silence..”
“Karna pertengkaran yang membuat kita
mengutarakan apa yang tak sanggup diutarakan..”
#okesorry
Setiap
pertengkaran selalu ada sebab. Yak, percis kayak cinta. Cinta datang
menghampirimu dengan sebab sederhana dan meninggalkanmu dengan alasan yang
tidak kalah sederhana..
#kemudiangalau
Pertengkaran
selalu diawali dengan pemicu. Pemicu kecil. Ya, gue sebut dengan Kiamat Kecil.
KIAMAT KECIL..
jadi
lewat lukisan kata-kata gue kali ini, gue ngebahas dikit tentang kiamat kecil.
TERLALU SERIUS. Mungkin kalimat “Why so serious?”
itu diilhami dari sini. Karena terlalu serius itu berujung kiamat kecil. Tapi
bukan berarti terus becanda aja kerjaannya. Dalam mempertahankan suatu hubungan
harus memainkan tempo. Tempo disini adalah mengatur ritme permainan. Kadang
roman picisan, kadang jealous, kadang becanda, kadang cuek-cuekkan, kadang mamah-papah-an,
kadang selingkuh, dan kadang minta putus..
Buat kamu
yang udah baca tulisan-tulisan gue sebelum ini, pasti ngerti banget tentang
tempo. Tempo itu.. tempo itu.. yang buat keramas.
Krik.
MELUPAKAN PERHATIAN KECIL. Oke oke,
coba inget-inget lagi kapan dia terakhir kali ngebukain pintu mobil saat kamu
turun..
coba
inget-inget lagi kapan terakhir kali dia menyeka air matamu dengan jemarinya..
buat yang
LDR, coba inget-inget lagi kapan terakhir kali kalian berlarian di padang
ilalang..
coba
inget-inget lagi kapan terakhir kali dia ngirim bunga kerumahmu tanpa nama
pengirim..
coba
inget-inget lagi kapan terakhir kali kalian duduk bersama dan saling mengakui
kesalahan masing-masing..
coba inget-inget
lagi kapan terakhir kali kalian berusaha menekan gengsi untuk meminta maaf..
Coba
inget-nget lagi..
“Tidak perlu bersusah payah memberikan
perhatian besar ketika nyata-nyatanya perhatian-perhatian kecilmu dapat
mengukir senyuman di wajahnya...”
“Kadang perhatian-perhatian kecil darinya lah
yang membuat kita senyum-senyum sendiri..”
“ Kelak ketika kita mulai jenuh,
perhatian-perhatian kecil lah yang kita dambakan..”
JARANG MENEMANI. Kiamat
kecil terjadi ketika kebersamaan bukanlah menjadi sesuatu hal yang penting
lagi. Mungkin karna sudah biasa, entah karena kesibukan, atau entah sedang
menanam bibit di hati yang lain.
“Kebersamaan tidaklah melulu bentuk dari
Kepedulian. Tapi Kebersamaan adalah contoh nyata Kepedulian..”
Sehebat-hebatnya
mereka membangun fondasi cinta via LDR, mereka berkekurangan suatu hal. Ya,
kemampuan menemani..
Eaaaakkk.
oke, ini kali ini gue nggak bisa ngebahas banyak. Kalian tahu sendiri lah, ini malem minggu sob. Untuk mengurangi rasa kekecewaan yang mendalam, gue harus tidur cepet malem ini.
Gaul..
(--,)
- Don Juan @ThePlayboyID
Wrote by Don Juan